Materi Pedagogik Seleksi PPPK 2021


PEDAGOGIK

MERUMUSKAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Indikator pencapaian kompetensi merupakan sarana untuk menentukan fokus dan akurasi pembelajaran. Pada akhirnya, indikator pencapaian kompetensi akan menjadi tolok ukur keberhasilan peserta didik dalam menguasai suatu kompetensi dan dipelajari. Oleh karenanya, merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) tidak bisa sembarangan. Perumusan IPK menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

DEFINISI INDIKATOR

Dalam KBBI, indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka indikator merupakan penanda atau petunjuk untuk mengetahui seorang peserta didik dapat menuntaskan suatu kompetensi yang dipelajari. Dengan kata lain, indikator pencapaian kompetensi merupakan gambaran perubahan sikap, perilaku, dan pengetahuan peserta didik setelah diadakan proses pembelajaran oleh guru. Bagaimana cara mengetahuinya, tentu dengan diadakan evaluasi pembelajaran dengan berbagai teknik yang ada. Baik secara tertulis, lisan (tanya jawab) maupun praktik.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Di dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Indikator Pencapaian kompetensi dirumuskan berdasarkan dari Kompetensi Dasar.

Menggunakan bahasa yang singkat, jelas, mudah dipahami dan tidak bermakna ganda.

Menggunakan kata kerja operasional (Taksonomi Bloom atau Anderson) yang dapat diukur.

Hanya mengandung satu tindakan sehingga pengukuran mudah dan jelas.

Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi peserta didik, lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

Tujuan Pembelajaran, Manfaat dan Penyusunannya

FUNGSI PERUMUSAN IPK

Karena kedudukan IPK yang cukup strategis, oleh karenanya setia guru harus benar-benar memahami fungsi dari IPK. Hal ini penting agar guru dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan baik yaitu dapat terfokus pada tujuan dan indikator yang telah ditentukan.

PANDUAN MENDESAIN PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang baik dan efektif jika mempunyai dasar capaian peserta didik yang akan dievaluasi dengan jelas. IPK merupakan pedoman yang tepat dan jelas untuk menentukan (desain) strategi dan teknik pembelajaran yang tepat. Dengan kata lain, pemilihan desain pembelajaran akan efektif jika guru memahami dengan benar indikator-indikator yang telah dibuat. Sehingga desain pembelajaran bisa terfokus pada kompetensi apa yang akan dicapai oleh peserta melalaui indikator pencapaian kompetensi.

PEDOMAN PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR

Dengan adanya indikator, maka materi pembelajaran dapat kita atur sesuai dengan capaian kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik. Materi pembelajaran akan lebih terfokus dan terarah berdasarkan karakter peserta didik, lingkungan belajar, serta karakteristik materi pembelajaran itu sendiri.

PANDUAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

IPK tidak hanya menentukan pengembangan materi ajar, namun juga bahan ajar yang akan dipakai dan disampaikan kepada peserta didik. Bahan ajar yang baik, akan dapat menstimulasikan materi ajar agar mudah dipahami oleh peserta didik. Sehingga memerlukan perhatian terkait karakteristik peserta didik serta bahan yang atau media yang digunakan.

PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI BELAJAR

Instrumen evaluasi pembelajaran harus mengacu pada indikator. Sehingga akan tercipta keselarasan dari materi yang diajarkan dengan penilaian yang dilakukan. Sehingga meminimalisir rasa kecewa peserta didik kalau soal tidak sesuai dengan apa yang diajarkan selama proses pembelajaran. Apa yang diajarkan itulah yang akan diujikan. Dan dasar dari pembuatan sial evaluasi adalah indikator yang telah dicanangkan sedari awal proses pembelajaran.

MEKANISME PERUMUSAN IPK

A. MENGANALISIS TINGKAT KOMPETENSI KI DAN KD

Langkah pertama dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi adalah dengan menganalisis tingkat kompetensi yang ada pada KI dan KD. Tingkat kompetensi dapat dilihat dari kata kerja operasional yang dipakai dalam pernyataan KI dan KD. Tingkat kompetensi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu tingkat pengetahuan, proses dan penerapan. Hal ini juga bisa dikatakan level berpikir yang diinginkan dalam KI KD tersebut. Level pengetahuan tentu lebih rendah tingkatannya dibandingkan level proses. Level proses tentu lebih rendah dibandingkan dengan level penerapan.

Ketiga tingkat kompetensi tersebut biasa disebut level 1, level 2 dan level 4 dalam taksonomi Bloom dan Anderson. Oleh karenanya, pemahaman terkait penggunaan kata kerja operasional (KKO) sangat penting. Agar dapat mengidentifikasi level berpikir yang diinginkan pada KD pembelajaran., Karena nanti akan berkaitan dengan perumusan indikator pencapaian kompetensi.